BERMIMPILAH !

DAN PADA BAYANG-BAYANG YANG JATUH DI SELASAR SAAT HUJAN..
PADA DIRIKULAH, AKU TERBANG..
MENGEMBANGKAN SAYAP PEMBERIAN..
MENDAKI KEDALAMAN, BERTARUNG DENGAN MALAPETAKA..
AKULAH, SEORANG BIASA..
DENGAN MIMPI-MIMPI DI LUAR BATAS KEPALA..

19 Jul 2011

AKU WANITA, SESUNGGUHNYA.

Wanita adalah seindah-indahnya permata
Namun zaman tak membiarkannya kekal
Tak akan membungkusnya dengan perkamen tebal
Dan setan tidak akan rela, wanita menjadi bidadari
Ada berubah, sering menyebutnya sebagai keabadian sebentar
Banyak yang sudah menjadi ranjau dalam perang
Sesuka tusuk-tusuk dari belakang
Tembak sana sini, bersenang-senang
Alah, dasar wanita sundal!

Sama dengan mereka yang berpakaian setengah jadi
Melenggokkan tubuh seperti penari-penari
Aduh, tubuh semampai dengan kulit selembut porselen
Menebar penyakit pada kaum gentleman
Tak bisa kita tunjuk laki-laki sebagai hidung yang telah belang, padahal wanitanya belang-belang dimana-mana
Tak patut kita serang laki-laki dengan tuduhan buaya, karena wanitanya adalah babon buaya betina, induk semangnya.

Sarang-sarang penyamun penuh wanita tanpa busana
Adalah ekonomi alasan lama, namun sekarang adalah kepuasan yang dipuja-puja.
Biarlah badan digilir, ditendang seperti hewan kudisan, selama puas, iya saja jawabnya.
Wanita berpakaian tapi telanjang, tipis-tipis transparan.
Berambut punuk unta, ekor kuda.
Ya Tuhan, masa yang bersalah atau iman telah lepas dari hati mereka?

Bukan seperti itu permata dunia, berlian surga.
Adalah yang menjaga kehormatan yang, sepertiku.
Yang berdarah-darah, dihina saudara sesusuan hanya karena badan tertutup kain panjang.
Yang memakai jilbab kebesaran demi mamangku jabatan, sebagai wanita sungguhan.
Bukan! Bukan yang berpakaian indah, terlihat lekukan menarik yang di angkat Tuhan pada derajat sejajar langit
Tidak! Tidaklah mereka yang bersolek untuk menggiring laki-laki pada jahannam
Hanyalah yang menundukkan pandangan yang memiliki mata terindah.
Hanyalah yang menjaga aurat supaya selalu tutup tanpa pernah dibuka-dibuka, yang menjadi bidadari syurga.
Hanyalah yang menghidupkan wudhu pada wajahnya bukannya bedak, yang menyalakan api pada pukul tiga bukannya yang terlelap, yang tak berhenti bersujud, yang menangis dalam doa-doa lama .
Akulah wanita, yang dicari malaikat untuk diberi selamat.
Aku;ah wanita, yang menunggu mendapat hantaran Firdaus.
Akulah wanita, sebenar-benarnya wanita, Sang Permata Dunia.
.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar