Aku di persimpangan jalan
Kiri bertahtakan karpet sutra
Berbunga mawar merah bahkan berkulit ungu
Disertai dia yang elok
Rupawan bak mega di tengah birunya samudera
Menghadap ke timur beralaskan air kemuning
Mata batinku menoleh ke kanan
Berbatu tajam, jalan pun berkarat
Tak ada siapa-siapa, bayang saja tak tampak
Sejenak ku menutup mata ketiga
Semakin gelap rasanya
Di detik penghujung ku lepas kakiku melaju
Mencari jalannya sendiri tanpa indera lain
Yang ku resapi hanya perih, darah, dan luka
Di tengah ilalang aku berhenti
Tetap tak tahu aku dimana
Kugerakkan kaki lagi
Terus dan terus
Berjalan, barlari, bahkan merangkak
Sampailah aku disana. . .
Dalam siraman surya
ROSANDRA,
yang bertemu untuk melambaikan tangan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar